• SMA NEGERI 1 AMFOANG UTARA
  • Sekolah Untuk Memiliki Kesadaran Kritis

Suka Duka Anak Yatim

Aku perlahan menyeka air mataku saat melihat seorang anak sedang bercanda dengan ayahnya. Terkadang aku iri melihat mereka yang bisa tertawa gembira bersama keluarganya. Aku berharap agar aku bisa punya keluarga yang utuh, namun itu hanya angan-angan saja, tidak mungkin terjadi.

Aku bersyukur karena masih ada yang menyayangiku layaknya kedua orang tuaku. Mereka ialah kakek dan nenekku.

Sedikit kisah ku ceritakan, ayahku pergi menghilang sejak aku di kandungan ibuku. Akhirnya aku dilahirkan oleh seorang wanita hebat yang rela mempertaruhkan nyawanya agar aku bisa hidup dan menikmati pahit manisnya hidup ini.

Setelah usiaku genap tiga bulan ibu pergi bekerja mencari sesuap nasi di negeri orang dan hingga saat ini ibu tidak pernah kembali, kami hanya bertukar cerita melalui handphone saja.

Semenjak Ibu pergi aku di besarkan oleh kakek dan nenek. Hidup yang sederhana membuat kakek dan nenek kesusahan untuk membesarkanku, tapi berkat usaha dan kerja keras dari kakek yang tak pernah mengenal lelah mencari kayu untuk di jual ke para pedagang sehingga dapat membeli susu untukku.

Ketika hujan pun tak pernah membuat semangat kakek pudar, hujan rintik tak terasa, bahkan luka karena terjatuh pun tak di pedulikan. Sepulang dari mencari kayu aku pasti langsung ditimang, tak peduli seberapa lelahnya, yang dipikirkan saat itu ialah bagaimana malam ini aku bisa mendapatkan susu. Badannya begitu kuat, walau tidak pernah mengatakan sayang namun hebatnya perjuangannya telah membuktikan bahwa dia cinta bukan sekedar ungkapan.

Sedangkan nenek harus berpura-pura tidak mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut para tetangga. Keluarga kami dijadikan bahan gosip. Namun semua ucapan itu telah membuat keluarga kami semakin kuat. Nenek tetap tenang dan tidak memperdulikan pikiran-pikiran negatif dari para tetangga kami.

Alur kisah ini terus berlanjut hingga kini aku sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang sangat ceria, namun di balik keceriaanku tersimpan beban besar yang tidak semua orang dapat memahaminya.

Terkadang aku membayangkan, bagaimana keadaanku sekarang jika dulu tidak ada kakek dan nenek yang mau merawatku. Di setiap tidurku, kuberdoa meminta pada Tuhan agar saat kakek dan nenek telah tiada, aku masih bisa merasakan hangatnya kasih sayang Keluarga.

Aku iri pada mereka yang mendapat kasih sayang dan belaian dari kedua orang tua mereka. Betapa beruntungnya mereka yang bisa bercanda, tertawa ria bersama kakak mereka, aku iri pada hal itu.

Tapi mungkin inilah kisahku. Kisah hidupku mungkin tidak seberuntung orang lain tetapi aku percaya semua ini terjadi karena Tuhan punya rencana indah di balik kisah hidupku ini. Sebab Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa maksud tertentu.

 

Oleh: Zhindi Klali, Kelas X MIA 2 SMAN 1 Amfoang Utara.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SMAN 1 Amfoang Utara Gelar Upacara Peringati Hari Guru Nasional

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, warga SMA Negeri 1 Amfoang Utara mengadakan upacara tatap muka pada Kamis (25/11/2021) pagi bertempat di halaman sekolah, sebagai tanda uca

26/11/2021 13:25 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 602 kali
SMAN 1 Amfoang Utara Gelar Ibadat Umum

Pada sabtu (20/11/2021) beberapa hari lalu, SMAN 1 Amfoang Utara mengadakan ibadat umum di sekolah. Betempat di ruangan kelas 10 Mia 1 kegiatan ini berlangsung, dihadiri oleh seluruh wa

25/11/2021 05:56 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 686 kali
Tanda-tanda Alam untuk Mendeteksi Musim

Pada zaman di mana teknologi belum berkembang, masyarakat Amfoang menggunakan tanda alam untuk mendeteksi keadaan alam, musim dan peristiwa. Entah mitos atau fakta, namun tanda ini terk

20/11/2021 11:34 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 3348 kali
Hanya Kalimat Fana | Puisi Zhindi Klali

Dentuman jantung buat risihKeadaan tak samaBerubah melukis asaSebuah mimpi yang hilangMembuat jagad murka Pikiran menari-nariMendengus iba,Menatap ekspetasiHaruskah semua berakhir? Memi

14/11/2021 09:10 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 673 kali
Nenog Nobin, Jejak Kaki Neon Gali di Amfoang

Nenog nobin merupakan sebutan untuk sebuah batu berukuran sekira 60×40 cm yang terletak di sebuah padang rumput luas di daerah Haulelab (Bakuin lama, Amfoang Utara,Kupang, NTT). D

31/10/2021 06:53 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 2007 kali
Alkitab Tak Akan Pernah Tergantikan

Akhir-akhir ini handphone menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup seseorang. Dari usia kanak-kanak hingga usia lansia, semua mulai menggantungkan hidup pada handphone. Terlebih

31/10/2021 06:37 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 969 kali
Batu untuk Menulis dalam Sekolah Jaman Dulu

Pada zaman orde lama, lebih tepatnya tahun 1952, para siswa SR (Sekolah Rakyat, setara dengan pendidikan SD) mulai menulis menggunakan batu tulis yang di pasang bingkai kayu dan anak ba

31/10/2021 06:31 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 3326 kali
Mencintai Diri | Puisi Zhindi Klali

Dari sejuta kisahKutuliskan melalui puisiTentangmu yang hanya sebuah bayangAku masih mengiginkan peran utamaDari kisah yang dijalani Harap kau lekas mengertiKau yang kukagumiSegala rasa

03/10/2021 06:18 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 844 kali
Jahe Sebagai Malo Meto | Cerpen Zhindi Klali

Uhuukk..! Uhukk..! Uhuukkk..! Terdengar suara seseorang dari kamar belakang. Suara siapa lagi jika bukan suara batukan dari Amsal. Sudah sebulan Amsal menderita penyakit batuk. Penyakit

17/09/2021 17:30 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 492 kali
Sirih Pinang | Cerpen Zhindi Klali

"Linus!" Panggil Tanta Nika yang sedang bersantai sambil memamah sirih pinang di sudut rumahnya. "Iya Mama!" Jawab Linus dari belakang rumah. "Lu mari sini dolo, Mama ada perlu." "Perlu

17/09/2021 17:21 - Oleh SmansaAmfut - Dilihat 1938 kali